Apakah air di rumah anda berwarna kuning dan berbau
besi?
Air merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Oleh karena itu jika kebutuhan akan air tersebut belum tercukupi maka dapat memberikan dampak yang besar terhadap kerawanan kesehatan maupun sosial. Pengadaan air bersih di Indonesia khususnya untuk skala yang besar masih terpusat di daerah perkotaan, dan dikelola oleh Perusahan Air Minum (PAM) kota yang bersangkutan. Namun demikian secara nasional jumlahnya masih belum mencukupi dan dapat dikatakan relatif kecil. Untuk daerah yang belum mendapatkan pelayanan air bersih dari PAM umumnya mereka menggunakan air tanah (sumur), air sungai, air hujan, air sumber (mata air) dan lainnya.
Air merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Oleh karena itu jika kebutuhan akan air tersebut belum tercukupi maka dapat memberikan dampak yang besar terhadap kerawanan kesehatan maupun sosial. Pengadaan air bersih di Indonesia khususnya untuk skala yang besar masih terpusat di daerah perkotaan, dan dikelola oleh Perusahan Air Minum (PAM) kota yang bersangkutan. Namun demikian secara nasional jumlahnya masih belum mencukupi dan dapat dikatakan relatif kecil. Untuk daerah yang belum mendapatkan pelayanan air bersih dari PAM umumnya mereka menggunakan air tanah (sumur), air sungai, air hujan, air sumber (mata air) dan lainnya.
Air
tanah alias air sumur merupakan sumber air bersih terbesar yang digunakan.
Kendala yang paling sering ditemui dalam menggunakan air tanah adalah masalah
kandungan Zat Besi (Fe) dan Mangan (Mn) yang terdapat dalam air baku. Air
tanah sering mengandung zat besi (Fe) dan Mangan (Mn) cukup besar. Adanya
kandungan Fe dan Mn dalam air menyebabkan warna air tersebut berubah menjadi
kuning-coklat setelah beberapa saat kontak dengan udara.
Disamping
dapat mengganggu kesehatan juga menimbulkan bau yang kurang enak serta
menyebabkanwarna kuning pada diding bak serta bercak-bercak kuning pada
pakaian. Oleh karena itu berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 20
Tahun 1990, kadar (Fe) dalam air minum maksimum yang dibolehkan adalah 0,3
mg/lt, dan kadar Mangan (Mn) dalam air minum yang dibolehkan adalah 0,1
mg/lt.Untuk menanggulangi masalah tersebut, perlu dilakukan upaya penyediaan
sistem alat pengolah air skala rumah tangga yang dapat menghilangkan atau mengurangi
kandungan besi dan mangan yang terdapat dalam air air sumur atau tanah.
Salah
satu cara untuk meningkatkan kualitas air tanah yakni dengan menggunakan filter air dengan mediaPROFEX.Baik
besi maupun mangan, dalam air biasanya terlarut dalam bentuk senyawa atau garam
bikarbonat, garam sulfat, hidroksida dan juga dalam bentuk kolloid atau dalam
keadaan bergabung dengan senyawa organik.
Oleh
karena itu cara pengolahannya pun harus disesuaikan dengan bentuk senyawa besi
dan mangan dalam air yang akan diolah. Ada beberapa cara untuk menghilangkan
zat besi dan mangan dalam air salah satu diantarannya yakni dengan cara
oksidasi, dengan cara koagulasi, cara elektrolitik, cara pertukaran
ion, cara filtrasi kontak, proses soda lime, pengolahan dengan bakteri besi dan
cara lainnya.Proses penghilangan besi dan mangan dengan cara oksidasi dapat
dilakukan dengan tiga macam cara yakni oksidasi dengan udara atau aerasi,
oksidasi dengan khlorine (khlorinasi) dan oksidasi dengan kalium permanganat.
Selain
dengan cara oksidasi, penghilangan senyawa besi dan mangan dalam air yang
umum digunakan khususnya untuk skala rumah tangga yakni dengan mengalirkan ke
suatu filter dengan media PROFEX.Proses penghilangan besi dan mangan dengan
cara oksidasi dapat dilakukan dengan tiga macam cara yaitu :
1. Oksidasi dengan Udara (Aerasi)Dari hasil pengamatan, untuk
mengoksidasi setiap 1 mg/l zat besi dibutuhkan sekitar 0,14 mg/l oksigen dan
setiap 1 mg/l mangan dibutuhkan sekitar 0,29 mg/l. Pada pH rendah, kecepatan
reaksi oksidasi besi dengan oksigen (udara) relatif lambat, sehingga pada
prakteknya untuk mempercepat reaksi dilakukan dengan cara menaikkan pH air yang
akan diolah.
Tingkat
pH air sangat berpengaruh dalam proses oksidasi besi dengan udara, tetapi
proses tersebut hanya efektif untuk dijalankan pada 15 menit pertama proses
oksidasi. Walaupun proses dijalankan hingga 60 menit, tetapi penurunan
konsentrasi zat besi tidak sedrastis 15 menit pertama.
2. Oksidasi dengan Khlorine (Khlorinasi)Khlorine, Cl2 dan ion hipokhlorit, (OCl)-
adalah merupakan bahan oksidator yang kuat sehingga meskipun pada kondisi pH
rendah dan oksigen terlarut sedikit, dapat mengoksidasi dengan cepat.
Berdasarkan hasil perhitungan, maka untuk mengoksidasi setiap 1 mg/l zat besi
dibutuhkan 0,64 mg/l khlorine dan setiap 1 mg/l mangan dibutuhkan 1,29 mg/l
khlorine. Tetapi pada prakteknya, pemakaian khlorine ini lebih besar dari
kebutuhan teoritis karena adanya reaksi-reaksi samping yang mengikutinya.
Disamping
itu apabila kandungan besi dalam air baku jumlahnya besar, maka jumlah khlorine
yang diperlukan dan endapan yang terjadi juga besar sehingga beban flokulator,
bak pengendap dan filter menjadi besar pula.Berdasarkan sifatnya, pada tekanan
atmosfir khlorine adalah berupa gas. Oleh karena itu, untuk mengefisienkannya,
khlorine disimpan dalam bentuk cair dalam suatu tabung silinder bertekanan 5
sampai 10 atmosfir. Untuk melakukan khlorinasi, khlorine dilarutkan dalam air
kemudian dimasukkan ke dalam air yang jumlahnya diatur melalui orifice
flowmeter atau dosimeter yang disebut khlorinator. Pemakaian kaporit atau
kalsium hipokhlorit untuk mengoksidasi atau menghilangkan besi dan mangan
relatif sangat mudah karena kaporit berupa serbuk atau tablet yang mudah larut
dalam air.
3. Oksidasi dengan kalium permangganat Untuk menghilangkan besi dan mangan
dalam air, dapat pula dilakukan dengan mengoksidasinya dengan memakai oksidator
kalium permanganat. Secara perhitungan, untuk mengoksidasi 1 mg/l besi
diperlukan 0,94 mg/l kalium permanganat dan untuk 1 mg/l mangan diperlukan 1,92
mg/l kalium permanganat. Dalam prakteknya, kebutuhan kalium permanganat
ternyata lebih sedikit dari kebutuhan yang dihitung berdasarkan stokhiometri.
Hal ini disebabkan karena terbentuknya mangan dioksida yang berlebihan yang
dapat berfungsi sebagai oksidator.
Tags : Cara Mengatasi Air Kuning, Air Kuning, Air Bau, Air Besi, Mengatasi Air Bau, Cara Mengatasi Air Kuning Bau Besi, Air Kuning, Air Bau, Air Kuning, Air Hitam, Air Kehitaman, Air Berminyak, Cara Mengatasi Air Kuning, Mengatasi Masalah Air Kuning Di Jakarta, Solusi Masalah Air Kuning, Air Kuning, Cara Mudah Mengatasi Air Kuning Bau Besi, Cara Mengatasi Air Berminyak, Air Berlumpur, Cara Mengatasi Air Berbau, Air Kuning, Air Keruh, Air Kuning, Solusi Air Kuning, Mengatasi Air Berlumpur
Tags : Cara Mengatasi Air Kuning, Air Kuning, Air Bau, Air Besi, Mengatasi Air Bau, Cara Mengatasi Air Kuning Bau Besi, Air Kuning, Air Bau, Air Kuning, Air Hitam, Air Kehitaman, Air Berminyak, Cara Mengatasi Air Kuning, Mengatasi Masalah Air Kuning Di Jakarta, Solusi Masalah Air Kuning, Air Kuning, Cara Mudah Mengatasi Air Kuning Bau Besi, Cara Mengatasi Air Berminyak, Air Berlumpur, Cara Mengatasi Air Berbau, Air Kuning, Air Keruh, Air Kuning, Solusi Air Kuning, Mengatasi Air Berlumpur
Butuh informasi lebih lanjut?
Hubungi HYDRO di : 0856 93495507
atau pin bb : 281E 8483
Kunjungi : http://www.hydrowatersolution.com
wah mantap.. bermanfaat sekali kang infonya.. ^^
ReplyDeleteIya sama-sama Mas. ^^
Delete